Repertoar Model Pembelajaran

Pixabay

Semakin lengkap repertoarnya, semakin fleksibel dan efektif guru dalam menghadapi tantangan nyata di kelas.

Sering mendapat pertanyaan, "Dari sekian banyaknya model pembelajaran, manakah model pembelajaran terbaik yang bisa diterapkan dalam kelas?" 

Maka, berikut jawaban:

***

Tidak menyarankan satu model yang "terbaik", melainkan menekankan pentingnya repertoar model pembelajaran yang bisa dipilih sesuai kebutuhan siswa, tujuan belajar, dan konteks kelas. Setiap guru idealnya memiliki toolkit model-model ini untuk menciptakan kelas yang adaptif, partisipatif, dan berorientasi pada pembelajaran sepanjang hayat.

Penjelasan lebih detail tentang repertoar model pembelajaran yang bisa dipilih sesuai kebutuhan siswa, tujuan belajar, dan konteks kelas adalah inti dari filosofi buku Models of Teaching karya Bruce Joyce dkk., dan merupakan fondasi penting bagi guru profesional di abad ke-21.


Apa itu "Repertoar Model Pembelajaran"?

Repertoar berarti kumpulan pilihan strategi atau model pembelajaran yang dikuasai dan siap digunakan oleh guru. Sama seperti musisi memiliki kumpulan lagu yang bisa dimainkan sesuai acara, atau dokter punya beragam metode perawatan sesuai penyakit pasien, guru pun seharusnya punya banyak model pembelajaran yang bisa dipilih dan diterapkan secara strategis.

Bukan satu model untuk semua situasi, tetapi memilih model yang tepat untuk kebutuhan yang tepat.

*Repertoar (KBBI)


Mengapa Guru Perlu Repertoar?

  1. Siswa itu beragam.

    • Ada yang suka kerja kelompok, ada yang lebih nyaman kerja sendiri.

    • Ada yang belajar cepat dengan gambar, ada yang lebih paham lewat diskusi.

  2. Tujuan belajar tidak selalu sama.

  3. Konteks kelas dinamis.

    • Misalnya: kelas daring saat pandemi butuh model yang bisa disesuaikan dengan teknologi.

    • Kelas dengan latar belakang budaya berbeda juga perlu strategi khusus.

 Beberapa Hal yang Perlu Dipertimbangkan Guru Saat Memilih Model?

  1. Profil siswa

    • Usia, minat, gaya belajar, kebutuhan khusus

  2. Kompetensi atau capaian pembelajaran

    • Apakah ingin membangun pengetahuan, keterampilan, nilai, atau semuanya?

  3. Waktu dan sumber daya

    • Apakah ada cukup waktu untuk project?

    • Apakah ada akses ke teknologi atau bahan ajar?

  4. Konteks sosial dan budaya

    • Misalnya kelas multikultural bisa jadi tempat ideal untuk model Group Investigation atau Role Playing.

Seni mengajar adalah memilih dan meramu strategi. Guru bukan hanya "penyampai materi", tetapi desainer pembelajaran yang memahami: Apa yang ingin dicapai; siapa yang diajar; bagaimana caranya yang paling tepat dan bermakna. Memiliki repertoar model pembelajaran itu seperti memiliki “lemari alat” yang kaya. Semakin lengkap repertoarnya, semakin fleksibel dan efektif guru dalam menghadapi tantangan nyata di kelas.


♾️Contoh Nyata: Pilih Model Pembelajaran Sesuai Kebutuhan (File Word)

♾️Model of Teaching, Bruce. (2015 minus)

in my POV, proses belajar mengajar harus mencakup gaya belajar siswa apa pun model pembelajaran yang digunakan. 

Bagaimana? Ribet sekali, ya? Seharusnya para akademisi dosen-professor juga ikut turun tangan masuk di kelas-kelas sekolah dasar agar para akademisi ini juga tahu bagaimana fakta lapangan yang sebenarnya dan menerapkan keilmuan yang di dapat. 

Kalau kamu suka artikel ini, jangan lupa tinggalkan jejakmu di kolom komentar, share atau bookmark ya — Semoga bermanfaat!💞


Posting Komentar untuk "Repertoar Model Pembelajaran"